Hubungi saya

Via Telepon:
021 - 926 48 700, 0815 100 932 90
Via Email:






Kami melayani Anda :
  • Asuransi untuk perorangan
  • Asuransi untuk badan usaha

Hubungi kami untuk penjelasan lebih lanjut.

Sabtu, 06 Agustus 2011

Mengenal Asuransi Jiwa Tradisional

Tidak disangkal bahwa di dalam kehidupan, kita selalu menghadapi resiko. Resiko yang sudah pasti adalah resiko kematian dan di bawahnya adalah resiko sakit, karena tidak ada manusia yang sehat selamanya. Salah satu cara menangani resiko adalah dengan berbagi resiko, dalam hal ini yang saya maksud adalah kita berbagi resiko dengan perusahaan asuransi. Jika tulang punggung keluarga meninggal, ada dua resiko yakni resiko bagi yang meninggal dan resiko bagi yang ditinggalkan.


Bagi yang meninggal, jelas dia tidak menghindari resiko tersebut, tetapi bagi yang ditinggalkan, resikonya adalah kehilangan orang yang selama ini memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Jika yang meninggal terdaftar sebagai tertanggung dalam polis asuransi, maka resiko yang seharusnya ditanggung oleh keluarga yang ditinggalkan akan ditanggung oleh asuransi. Saya akan bahas tentang hal ini pada tulisan mendatang, karena tulisan kali ini hanya berisi tentang jenis-jenis asuransi tradisional.

Asuransi pada dasarnya terbagi menjadi dua yakni asuransi tradisional dan asuransi nontradisional. Asuransi tradisional terbagi menjadi 3 jenis, yakni asuransi berjangka atau dikenal dengan istilah term life, kemudian asuransi seumur hidup atau dikenal dengan istilah whole life dan asuransi dwiguna atau dikenal dengan istilah endowment.

1. Asuransi Berjangka / Term Life

Asuransi berjangka atau term life memberikan proteksi hanya pada jangka waktu tertentu saja. Misalnya ketika Mr A naik kereta api atau kendaraan umum lainnya dengan tiket resmi biasanya harga tiket sudah termasuk biaya asuransi. Jika dalam perjalanan Mr A mengalami resiko misalnya meninggal karena kecelakaan, maka Mr A akan mendapatkan uang pertanggungan. Jika Mr A sampai ditujuan dengan selamat, maka uang asuransi tidak dikembalikan.

Contoh kasus lain adalah Mr A mengasuransikan hidupnya selama 20 tahun. Maka jika sampai 20 tahun ke depan Mr A tidak mengalami resiko, maka uang asuransi tidak dikembalikan. Namun jika Mr A meninggal dalam masa pertanggungan, maka ahli waris akan mendapatkan uang pertanggungan.
Asuransi berjangka (term life) mempunyai premi (sejumlah yang harus dibayarkan kepada perusahaan asuransi) paling murah diantara jenis asuransi whole life dan endowment. Namun uang pertanggungan bisa sangat besar, bisa mencapai miliaran dengan premi yang tidak terlalu menguras dompet.

Sebagian besar orang beranggapan membeli asuransi jenis term life ini hanya membuang-buang sia-sia karena jika sampai masa pertanggungan orang tersebut tidak mengalami resiko, maka tidak ada nilai tunai yang diterima. Tetapi pemikiran ini jelas salah, membeli asuransi jenis term life ini ibarat menyewa satpam dirumah, jika kita tidak kemalingan bukankah kita bersyukur? Jadi, jika sampai masa pertanggungan selesai pembeli asuransi masih sehat walafiat, maka ia seharusnya bersukur karena dikaruniai kesehatan dan umur yang panjang bukan menyesali karena tidak menerima nilai tunai .

2. Asuransi Seumur Hidup / Whole Life

Berbeda dengan asuransi jenis term life yang tidak memberikan uang pertanggungan jika sampai kontrak berakhir tidak ada nilai tunai, untuk asuransi seumur hidup / Whole Life pembeli asuransi akan menerima uang tunai jika sampai masa pertanggungan si pembeli asuransi masih hidup. Masa pertanggungan juga lebih panjang, bisa mencapai 99 tahun.  Biaya premi pada whole life lebih mahal dari term life.

Kelebihan lainnya dari asuransi jenis whole life adalah jika suatu saat pembeli asuransi atau kita sebut sebagai pemegang polis, tidak mampu membayar premi, maka uang premi bisa diambil dari nilai tunai yang ada. Dengan demikian maka nilai tunai menjadi berkurang. Selain itu, nilai tunai pada asuransi jenis whole life dapat dijadikan untuk agunan pinjaman. Fitur-fitur ini tidak ada pada asuransi jenis term life.

3. Asuransi Dwiguna / Endowment

Biaya premi asuransi jenis endownent lebih mahal dari premi untuk asuransi jenis term life atau whole life. Pada asuransi endowment pemegang polis memiliki keuntungan ganda yakni proteksi dan tabungan. Jika tertanggung sehat sampai masa pertanggungan berakhir, maka pemegang polis akan mendapatkan nilai tunai. Sama seperti pada jenis whole life, nilai tunai pada jenis endowment juga dapat dijadikan sebagai agunan pinjaman. Dan jika suatu saat pemegang polis tidak mampu membayar premi, maka bisa diambil dari nilai tunai yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar